Sabtu, 22 Juni 2019

ANALISIS 2 JURNAL DENGAN TEMA KOMPUTASI PARALEL


Saya akan menganalisis dua buah jurnal mengenai distributed processing pada komputasi paralel. Jurnal pertama berjudul “Model Distributed Data Processing Berbasis Open Source untuk Pengolahan Data Kependudukan dalam Rangka Implementasi E-Gov Indonesia”. Sedangkan jurnal kedua berjudul “Sistem Terdistribusi untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Web Service”.

    1.   Latar Belakang
Pada jurnal pertama, peneliti menyampaikan sebuah model distributed data processing yang difokuskan pada fungsi verifikasi penduduk dengan memanfaatkan teknologi biometric utamanya sidik jari. Peneliti menyelidiki apakah proses verifikasi akan lebih cepat bila menggunakan teknologi parallel processing.
Sedangkan pada jurnal kedua, peneliti mengimplementasikan sistem terdistribusi untuk Sistem Informasi Administrasi Penduduk dengan menggunakan layanan web. Layanan web yang digunakan untuk memperluas lagi data penduduk.

     2.   Metode
Pada jurnal pertama, peneliti mencoba membangun sebuah sistem parallel processing menggunakan embedded system SH4 yang dijajar sebanyak empat buah untuk skala laboratorium.
Sedangkan pada jurnal kedua, metode yang digunakan yaitu Prototype Model. Yang bertujuan melakukan interaksi dengan pengguna untuk mengetahui tujuan pembuatan aplikasi, kebutuhan, dan keadaan sesungguhnya.

     3.   Analisis
Sistem parallel processing pada jurnal pertama dievaluasi kinerjanya menggunakan Pallas MPI Benchmark utamanya pada kemampuan komunikasi antar CPU itu untuk melakukan kerja parallel. Dua item yang dievaluasi adalah ping-pong dan broadcast test. Ping-pong test dilakukan untuk mengukur delay-time pada saat transfer data diantara dua prosesor dan broadcast test adalah untuk mengetahui delay-time terbesar pada saat node#0 mentransfer data kepada node yang lain. Pada uji komunikasi ping-pong, diperoleh hasil bahwa kemampuan transfer paling tinggi adalah sekitar 70 Mbps yang mana ini dianggap cukup baik bekerja pada ethernet 100 Mbps. Dari broadcast-test ini diperoleh hasil bahwa kemampuan komunikasi broadcast tertinggi adalah 36 Mbps yang mana hal ini juga dianggap cukup baik untuk sistem yang menggunakan HUB yang biasa.
Arsitektur sistem terdistribusi pada jurnal kedua yang diterapkan pada SIAK akan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu komputer yang berfungsi sebagai server SIAK service dan basis data, computer IBM WASCE yang menyediakan web SIAK dan layanan web service, dan computer client. Pada arsitektur tersebut terdapat beberapa lapisan sehingga dapat dilakukan pembagian kerja. Computer IBM Wasce dengan computer SIAK service terhubung melalui RMI untuk pembagian kinerja system. Sedangkan dari web SIAK akan terhubung ke computer kelurahan atau Disdukcapil kota lain dengan menggunakan Web Service.


     4.   Kesimpulan/tanggapan
Berdasarkan jurnal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa distributed processing pada komputasi paralel siap diaplikasikan untuk menjalankan program verifikasi biometric sidik jari, pengenalan suara, pengenalan wajah, atau pun yang lain. Karena proses verifikasi akan lebih cepat bila digunakan teknologi parallel-processing.


     5.   Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar