Rabu, 18 Mei 2016

Phobia Paling Unik di Dunia

10 Pesohor Dunia yang Memiliki Phobia yang Unik

Fobia bisa menyergap siapa saja. Ketakutan berlebihan yang bersifat tak rasional ini memiliki kadar beragam. Mulai dari yang tidak terlalu serius seperti takut melihat laba-laba (arachnofobia), hingga yang perlu pengobatan seperti takut bertemu orang (sociophobia). Gangguan psikologis ini bahkan dialami sejumlah selebriti dan tokoh sejarah dunia. Berikut 10 di antaranya:

1. Oprah Winfrey (Takut permen karet)


Oprah memiliki fobia besar pada permen karet. Ini bermula pada usia dini, ketika neneknya mengumpulkan permen karet dan menyimpannya di lemari. Oprah begitu muak dengan hal itu dan menyebabkan dia menjadi takut permen karet selama sisa hidupnya. Suatu kali, katanya, ia melemparkan piring karena ada permen karet di atasnya.

2. Woody Allen (Panophobia (takut banyak hal))

Woody Allen termasuk orang yang mengalami fobia ektrim. Aktor dan penulis skenario berusia 74 tahun ini memiliki fobia yang cukup banyak. Ia takut ketinggian, ruang tertutup, serangga, dan kekhawatiran melebihi orang normal. Ia juga takut warna-warna cerah, binatang, lift dan selai kacang yang menempel di langit-langit mulutnya. serta meminta pisang dipotong tujuh, sebelum dimasukkan ke dalam sereal setiap pagi.

3. Richard Nixon (Nosocomephobia (takut rumah sakit))
Presiden Amerika Serikat ke-34 yang terkenal dengan skandal Watergate ini, tersugesti bahwa setelah masuk ke rumah sakit, tidak akan pernah keluar dalam keadaan hidup. Pada 1974, ia menderita pembekuan darah dan menolak dibawa ke rumah sakit. Namun, ketika diberitahu bahwa jika ia tidak pergi, ia akan mati, Nixon pun menurut. Ketakutan ini cukup umum terjadi, banyak yang takut pada rumah sakit karena alasan serupa.

4. Natalie Wood (Hydrophobia (takut air))

Aktris yang dikenal dalam film Miracle on 34th Street dan West Side Story ini takut dengan air, khususnya berada di dalam air. Meskipun tidak diketahui kapan mulanya, kabar yang beredar menyebut fobia itu terjadi sejak sang ibu menipunya untuk berdiri di atas sebuah jembatan untuk adegan sebuah film. Jembatan itu sengaja dibuat rapuh agar Natalie terjatuh ke dalam air. Ironisnya, ia meninggal karena tenggelam suatu malam setelah jatuh dari kapal pesiar.

5. Sigmund Freud (Takut senjata dan pakis)


Sigmund Freud, seorang neurolog psikoanalis yang mendirikan sekolah psikiatri dan menciptakan banyak perubahan pada teori psikolgi dunia, takut dengan senjata dan pakis. Ia sering mengatakan bahwa ketakutan dengan senjata adalah tanda keterbelakangan seksual dan kematangan emosional. Juga, adalah umum bagi orang untuk takut senjata. Sedangkan takut pada tumbuhan pakis adalah hal yang sangat tidak umum. Sulit untuk tahu mengapa hal itu bisa terjadi.

6. George Washington (Taphephobia (takut dikubur hidup-hidup))


Presiden pertama Amerika Serikat ini memang terlihat gagah berani. Ia memimpin pasukan dan mempertaruhkan hidupnya untuk orang lain. Dia memiliki ketakutan yang sangat serius pada penguburan prematur. Ketakutan ini tertulis jelas di ranjang kematiannya, 1799. Ia membuat pernyataan resmi bahwa tubuhnya baru boleh dikubur dua hari setelah kematiannya. Ia khawatir tubuhnya masih hidup saat dikubur. Taphephobia adalah fobia yang cukup umum dialami masyarakat Amerika pada abad ke-16 dan 17.

7. Alfred Hitchcock (Ovophobia (takut telur))


Alfred Hitchcock, seorang sutradara dan produser yang memproduksi film-film horor ternyata memiliki ketakutan ekstrim dengan telur. Dia mengatakan bahwa telur menjijikkan dan belum pernah mencicipi telur sepanjang hidupnya. Ia pun menolak untuk berada di dekat telur. Menurutnya tidak ada yang lebih menjijikkan daripada melihat sesuatu yang bundar, putih tanpa lubang, dan berisi cairan kuning.

8. Billy Bob Thornton (Takut pada banyak hal)


Mantan suami Angelina Jolie yang berprofesi sebagai aktor, sutradara, musisi dan penulis ini juga memiliki banyak ketakutan. Sebagai permulaan, ia menderita chromophobia, atau takut warna cerah. Masih ada lagi, dia takut mebel antik. Setiap furnitur yang dibuat sebelum tahun 1950 benar-benar membuatnya ketakutan. Sebuah restoran penuh mebel antik membuatnya tidak bisa makan, minum, bahkan bernapas. Terakhir, ia juga takut badut atau coulrophobia.

9. Nikola Tesla (Takut perhiasan dan batu mulia)

Nikola Tesla, adalah penemu elektromagnetisme dan listrik. Nama belakangnya juga dijadikan satuan listrik. Ia adalah seorang germaphobe yang menghindari sentuhan orang dan hal lain yang mengandung kuman. Tesla diketahui sangat sering mencuci tangan. Ia juga sangat takut pada perhiasan, terutama anting-anting yang mengandung mutiara. Ia juga memiliki keanehan dengan menyukai angka tiga atau kelipatan tiga. Sebagai contoh, ia bersikeras menginap di kamar hotel yang nomornya bisa dibagi tiga.

10. Napoleon Bonaparte (Ailurophobia (takut kucing))

Tidak jelas mengapa ia bisa takut dengan kucing. Setiap melihat kucing termasuk anak kucing yang lucu ia pasti panik. Bukan hanya Napoleon saja yang takut kucing, Adolf Hitler, Benito Mussolini dan Julius Caesar juga takut dengan binatang lucu berbulu itu.


Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa phobia dapat dialami oleh siapa saja. Masyarakat biasa maupun para pesohor.  Seseorang dapat mempunyai phobia apabila ia ditakut-takuti terhadap sesuatu semasa kecilnya, sugesti terhadap sesuatu benda, memiliki pengalaman di masa lalu yang membuat trauma, atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya akan hal tersebut kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.
Oleh karena itu, saya menyarankan jika kita mempunyai adik ataupun saudara, jangan pernah menakut-nakutinya. Karena akan membuat dirinya takut terhadap suatu hal. Untuk bisa mengatasi fobia atau ketakutan berlebihan diperlukan cara untuk mengatasinya dengan cara yang benar dan tepat. Berikut adalah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi fobia yaitu :
- Mempunyai rasa optimis bahwa fobia bisa disembuhkan
- Dibutuhkan bantuan dan dukungan dari diri sendiri dan keluarga untuk terapi dan penyembuhan fobia

- Menjalani terapi untuk mencapai hasil optimal dan permanen

Biografi Mini Tokoh Sukses

Valentino Dinsi


Foto Valentino Dinsi bersama Presiden Jokowi yang sedang memegang buku best seller Valentino Dinsi.

Valentino Dinsi adalah pendiri komunitas majelis taklim wirausaha. Dahulu ia tinggal bersama 9 orang anggota keluarga yang lain di rumah berukuran 4x6 m. Ibunya adalah tulang punggung keluarga yang bekerja sebagai penjahit. Karena tekanan ekonomi, keluarga besar itupun harus menyebar mencari penghidupan yang lebih layak.

Bercermin dari kehidupan keluarganya sendiri di masa lalu. Beliau mempunyai gagasan satu keluarga satu pengusaha. Menurut Valentino, jika satu keluarga minimal memiliki satu orang pengusaha, maka Indonesia akan terbebas dari semakin banyaknya kelurga miskin. Indonesia juga akan lebih cepat sejahtera, karena satu pengusaha mampu mengangkat kesejahteraan minimal 2-3 anggota keluarga.

Beliau adalah lulusan dari Politeknik Universitas Indonesia, yang kemudian melanjutkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lalu menempuh pendidikan Master Business of Administration di Jakarta Institute of Management dan Magister Management pada PPM Business School serta menerima beasiswa program Doktoral dari Austin Texas University, USA.

Valentino Dinsi mengawali karirnya sebagai sales door to door. Pengalaman yang banyak ia dapatkan di jalanan, mengantarkannya menjadi manajer termuda dan tercepat yang pernah ada di PT. Garuda Indonesia, saat ia berumur 26 tahun. Karir profesional terakhir dilanjutkan hingga menjabat sebagai Vice President PT. Batin Eka Perkasa milik Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, MM.

Beliau juga menulis buku best seller yang berjudul “Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian”. Buku tersebut tentunya sangat menginspirasi masyarakat untuk menjadi pengusaha, yang pasti bukan hanya dapat mengangkat perekonomian keluarganya saja tetapi juga negaranya.

Selain keluarga Valentino Dinsi, masyarakat lain pun sangat terbantu dengan kesuksesannya. Telah banyak kontribusi yang ia lakukan untuk mendidik masyarakat menjadi seorang pengusaha. Tidak hanya mendirikan Komunitas Majelis Taklim Wirausaha, yaitu komunitas spiritual entrepreneur yang bercita-cita mencetak pengusaha muslim yang sukses dan bertaqwa. Ia juga mendirikan LET’S GO Indonesia, sebuah organisasi yang berbasis pembelajaran berkelanjutan yang menekankan pada aspek pengembangan spiritual, motivasi dan bisnis. Rumah Wirausaha juga ia dirikan, yaitu Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) yang membentuk kelompok-kelompok kecil di masyarakat terdiri dari 5 – 20 orang perkelompok di mana mereka belajar dan mempraktekkan bisnis serta membantu pemasaran produk dan jasa sesama anggota. Ia juga menggagas gerakan nasional ayo mandiri, organisasi yang menggerakkan rakyat dan bangsa Indonesia untuk maju berbuat, membebaskan diri mereka sendiri dari kemiskinan dan kebodohan.

Sumber : www.mandiri4sukses.com/profil-pendiri/ dan dari radio saat acara mengenal Valentino Dinsi